Laman

Selasa, 19 Juni 2012

Pabrik Narkoba Lain Ditelusuri

Pabrik Narkoba Lain Ditelusuri
Sabu Diedarkan ke Medan, Jambi dan Pekanbaru
Ronal (tengah), produsen sabu bersama barang bukti
M Yamin, Padek—Menyusul terbongkarnya pabrik sabu-sabu Sabtu (16/6) sekitar pukul 17.17 WIB di Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Polresta Padang langsung bergerak ce­pat menelusuri jaringan pabrik sabu terbesar dan pertama di Padang.

Polresta Padang berkoor­di­nasi dengan jajaran Direktorat Narkoba Polda Sumbar untuk mengungkap jaringan ter­sang­ka Ronal, 28, warga perumahan Blok H/I RT003 RW 009, Ra­wang.

Menariknya, mantan istri Ronal juga produsen narkoba jenis ineks. “Sebelum ini jajaran Ditnarkoba Polda Sumbar juga menggerebek pabrik ineks mi­lik mantan istri tersangka Ro­nal. Jadi tidak tertutup ke­mu­ng­kinan di Padang, masih ada pa­brik narkoba yang bero­pe­ra­si,” kata Kapolresta Padang Kom­bes Pol M Seno Putro ke­pa­­da Pa­dang Ekspres, kema­rin.

Seno menduga Ronal dan mantan istrinya memiliki se­jum­lah pabrik narkoba di tempat lain di Sumbar. “Untuk mengungkap dugaan itu, harus dilakukan secara bersama-sama. Sebab, para pelaku terkenal licin,” ungkap Seno.

Namun begitu, Seno belum bisa menyebutkan lokasi pabrik narkoba lainnya yang berada di Padang. “Tunggu saja tanggal mainnya. Saat ini masing-masing jajaran masih melakukan pengembangan. Tersangka Ronal pun masih diproses dan diinterogasi penyidik, guna mengungkap jaringannya yang lain,” kata dia.

Walaupun tersangka sudah menyebutkan satu nama berinisial R sebagai pembeli tetap, penyidik masih terus mengembangkan lebih luas lagi jaringannya. “Sabu buatan tersangka itu diduga diedarkan di berbagai daerah, bahkan luar Sumbar,” jelas Seno.

Dari pengakuan tersangka, lanjut Seno, barang haram yang diraciknya tersebut diedarkan ke Medan, Pekanbaru, Jambi dan sejumlah daerah di Sumbar. “Kemungkinan, dalam proses penyidikan nantinya akan ada beberapa nama lagi yang terungkap,” katanya.

Tersangka Ronal kini mendekam di tahanan Mapolsek Padang Selatan. Ronal tampak diperiksa beberapa anggota tim dari Ditnarkoba Polda Sumbar dan Kapolsek Padang Selatan Kompol Nuraida.

Diberitakan sebelumnya (16/6), pabrik sabu milik Ronal memproduksi sabu seberat 10 gram dan dijual seharga 30 persen lebih murah dari harga pasar, yaitu Rp 3,3 juta untuk 10 gram sabu. Dalam seminggu, menurut tersangka, dia bisa mendapatkan uang sekitar Rp 9 juta.

Pengakuan tersangka, dia telah memproduksi sabu-sabu sejak empat bulan lalu. Ia mendapatkan ilmu meracik sabu melalui internet selama dua tahun lamanya. Dia sempat gagal tiga kali dalam memproduksi sabu. Bahkan sebelum ditangkap, bahan peracik sabunya sempat meledak karena tersulut api rokok.